Meski demikian, operasi ini tetap laris di rumah sakit. Operasi ini dinilai lebih aman dibandingkan dengan penggunaan selaput dara buatan atau palsu yang mengandung cairan palsu menyerupai darah. Namun, operasi ini tetaplah bukan jalan yang terbaik, ini dikarenakan dari operasi yang menjadi hal sebagai membawa efek samping seperti selaput dara robek atau pecah.
Sebelum melakukan operasi selaput dara, seorang wanita wajib untuk menjalani konsultasi dengan dokter yang menangani masalah ini. Saat konsultasi, seorang wanita akan diberi pengertian oleh dokter mengenai resiko, efek samping dan manfaat operasi ini. Dengan konsultasi tersebut, wanita kemudian akan mengerti dan memutuskan apakah ia akan benar-benar melakukan operasi ini atau membatalkannya.
Jika pasien menyetujuinya, langkah dokter selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan kesehatan. Operasi selaput dara juga seperti operasi lainnya yang juga memerlukan kondisi prima pasiennya. Dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan memastikan apakah pasien tersebbut sudah siap menjalani operasi. Jika kondisinya sudah memungkinkan, dokter akan segera menjalankan operasi.
Waktu yang diperlukan untuk operasi selaput dara
Posisi wanita yang melakukan operasi ini adalah menyerupai ibu yang melahirkan. Setelah itu, dokter akan melakukan pembiusan pada area yang hendak dioperasi agar pasien tidak merasakan sakit. Waktu yang diperlukan untuk melakukan operasi ini tergantung pada kerusakan selaput dara itu sendiri. Jika kerusakannya tidak parah dan hanya terletak pada satu titik, operasi ini hanya akan memakan waktu selama 10 hingga 15 menit saja. Sedangkan jika kerusakannya cukup parah, dokter akan menyelesaikan operasi ini dalam waktu 30 hingga 60 menit. Setelah menjalani operasi ini, wanita dilarang melakukan hubungan seksual selama 40 hari. Dalam 40 hari itulah, keadaan vagina akan berangsur-angsur membaik.Demikian ulasan mengenai operasi selaput dara. Semoga bermanfaat dan menjadikan informasi pengetahuan tentang selaput dara.